Rabu, 30 Januari 2013

LARON Karya : Gepeng Nugroho

SEBUAH ISTANA LARON BAWAH TANAH. BAGIAN ATAS TERDAPAT LUBANG SEBAGAI GERBANG KELUAR PARA LARON BERMIGRASI, GONTENG-GONTENG BERJAGA DI SEKITAR GERBANG, RAJA LARON (LARON BESAR) DUDUK DISINGGASANA DENGAN MATA TERPEJAM. Gonteng : Hei siapa selanjutnya? Dipercepat, cuaca baru bersahabat, jangan sia-siakan waktu. Laron 1 : sebentar, disini gelap. Gonteng 1 : ah sialan, karena tidak ada cahaya proses menjadi tersendat. Apa yang menyebabkan cahaya padam? pion ini tugasmu! Pion 1 : sedang kami usahakan kapiten tapi ini sulit, kita hanya bisa menunggu. Pasokan listrik PLN menurun, kita harus mengurangi daya, Gonteng 1 : Lakukan! Pion 1 : tapi kalo kita kurangi, akan terjadi kepincangan pada proses secara keseluruhan Gonteng 1 : pakai otak. Hidupkan genset! Pion 2 : persediaan bahan baker habis kapiten! Gonteng 1 : ah…… tidak adakah jalan lain? waktu kita sangat terbatas. Kalau tersendat seperti ini terus, program akan gagal. SONG : CAHAYA 3X (gonteng) CAHAYA3X (Laron) SEJAUH BATAS MATA MEMANDANG CAHAYA MAKNAKAN KEHIDUPAN CAHAYA3X CAHAYA RUANG WARNA LUKISAN. KAMI HIDUP DEMI CAHAYA. MATI KAMI UNTUK CAHAYA, BERMIMPI DI CAHAYA…… LAMPU PERLAHAN MENYALA CAHAYA 3X Gonteng 1 : eh….. cepet……… Laron 1 : (menarik nafas) ya aku siap. Aku siap, sudah mulai beberapa saat yang lalu, berapa jam yang lalu, beberapa hari yang lalu, bahkan sebelum aku dilahirkan. Aku sudah siap untuk itu. Selamat tinggal semua kenangan, selamat tinggal semua yang terkasih, selamat tinggal segala kepengapan, selamat tinggal sang perkasaku. Kutinggalkan semua kenangan yang terindah, ingat-ingatlah diriku, sahabat dan semua yang terkasih. Kapiten aku siap, apa diluar sudah aman? Gonteng 1 : kau terlalu banyak membuang waktu. Bagaimana junior? Gonteng 2 : aman terkendali, Laron 1 : Pion terima kasih banyak, akan aku ceritakan kebaikan kalian pada semua mahluk diatas sana. Pion 2 : hati-hati, semoga menjadi mahluk yang sukses, ingat kita kalo sudah sukses. Laron 1 : kamu iri ya pada ku, kenapa dikehidupan sebelumnya kamu tidak berdoa untuk menjadi laron? Selamat tinggal. LARON 1 MENUJU TANGGA. BERHENTI, Laron 1 : laron tua bagaimana penampilanku, aku berharap menemukan pejantan perkasa di atas sana. Laron tua : aku doakan nak, kamu sudah sangat fantastis. Laron 1 : terima kasih. MENAIKI TANGGA DENGAN GESIT. SAMBIL BERNYANYI. SELAMAT TINGGAL SEMUA MENJADI KENANGAN AKU PERGI UNTUK MASA DEPAN OHHH………. PASTILAHLAH DISANA MENUNGGUKU LIHATLAH CAHAYA MENYAMBUTKU…… CAHAYA 3X (gonteng) CAHAYA3X (Laron) SEJAUH BATAS MATA MEMANDANG CAHAYA MAKNAKAN KEHIDUPAN DIDEPAN GERBANG, LARON 1 MENJADI RAGU Laron 1 : aahh… aku takut, perasaanku kenapa menjadi tak enak. Gonteng 2 : ah, itu hanya perasaanmu saja. Yakinlah, kamu akan mendapatkan hal terindah dalam hidupmu, itu baik untuk perkembanganmu, libido yang tinggi, kau harus segera menyalurkannya, diluar sana ….. tatap mataku, diluar sana….. tanda Tanya… pecahkan tanda Tanya itu…… aku tak bisa melukiskan dengan kata-kata keindahan itu, yang pasti ketika keluar laron-laron lupa untuk kembali keistan, karena mereka betah, menyenangkan. Habiskan waktumu dengan kesenangan-kesenangan itu. Laron 1 : oh ya… benarkah. Aku akan dapatkan yang aku inginkan, jantan perkasaku, cahaya gemerlap, terbang bebas….. ah…. Sayang kau hanya seekor gonteng kapiten. Gonteng 2 : eh nglunjak! Laron 1 : hahahaha…….. maaf. (menarik nafas) yah aku sudah siap. Gonteng 2 : sebentar . demi keamanan. GONTENG 2 MEMERIKSA GERBANG. Gonteng 2 : aman. Sudah berdoa dan ucapkan harapan-harapanmu.? Laron 1 : (menarik nafas) sudah…………….. Gonteng 2 : bagus, silahkan……. LARON 2 MULAI KELUAR LUBANG. Laron 1 : (tertawa riang, diluar) hahahaha………. Yuuuuuhuuuuu…….. Gonteng 1 : kerja yang bagus junior. Giliran selanjutnya. Cepat kesempatan terbatas. LARON-LARON LAIN GELISAH. Laron 3 : wah…. Dia terbang, bagaimana rasanya terbang diluar. Dia suka belanja, pasti deh setiap supermarket dia datangi. Laron 5 : kira-kira dengan sia nanti dia berkenalan, kemudian jatuh hati, kemudian bercinta. Laron 6 : coba tebak, begitu dia keluar tadi apa yang kemudian lakukan? Laron 2 : terbang…….. Laron 4 : menghitung, bunga, bintang-bintang, menggoda semua mahluk perkasa, memakan semua yang dia senangi…….. Laron 3 : bermain dengan cahaya……… bernyanyi, menari….. Laron tua : mungkin juga dia sedang bermain dengan anak-anak gunung……. Berkejar-kejaran………… anak-anak itu akan melompat-lompat untuk bisa menangkapnya. ]Laron 6 : menangkap? Kenapa anak gunung menangkapnya? Gonteng 1 : anak gunung suka terhadap kita, oh sungguh senangnya ketika bisa membuat mereka riang, kalian natinya akan dijadikan binatang kesayangan mereka, dimasukkan dalam rumah kaca yang mewah. Sudah….. sudah….. cepet, jangan sampai proses berhenti. Laron 2 : (berlari) aku menunggu waktu ini, tak usah kau Tanya, aku sudah siap. Jangan terlalu lama, kapiten jangan pelit-pelit menjaga gerbang, tak ada bahaya apa-apa. Jangan kau tarik lagi aku kedalam. Cahayaku. Gonteng 2 : cukup senior! Laron 2 ; ah…. Kata-kata itu lagi. Ada apa. Gonteng 1 : yang patut menanyakan hal itu adalah aku. Kamu terlalu cerewet. Ada apa junior. Gonteng 2 : situasi tidak mendukung, cuaca terlalu buruk, sementara proses dihentikan. Laron 2 : sial. Kenapa kau hanya percaya pada mulut juniormu kapiten. Informasi itu belum tentu kongkrit dan bisa dipertanggung jawabkan. Junior, kita sangat membeci kalimat `cukup` yang selalu kamu ucapkan. Itu melanggar hak asasi. Kamu mematahkan mimpi kami yang sedang bergejolak. Perasaan ini begitu dasyat dan meluap-luap, kau matikan begitu saja. Gonteng 2 ; cerewet, ini demi keamanan tolol. Laron 2 : keamanan yang mana, aku tak mau mati konyol di tempat lembab ini. Aku tak mau zombie seperti laron tua itu. Aku mau bebas. Gonteng 1 : cukup, tidak ada alasan kamu menentang para gonteng., apa aku undur kembali urutanmu? Laron 2 : Tidak, cukup. Baik…baik…. Aku menunggu, tapi apabila telah aman, itu giliranku. MUSIK MENGALUN PELAN. NYANYIAN - NYANYIAN PENANTIAN KAUM LARON. SANG WAKTU BISU, JIWA YANG NGILU GELAP MEMANDU, BELUM KUDAPATKAN CINTA ITU…. ALAM GELAP, LEMBAB, PENGAB. Ah…. Aku sudah bosan! BICARA PADA BATU, BELUM KUDAPATKAN AWAN BIRU RUMPUT-RUMPUT, PEPOHONAN, MENDUNG…… MENANYAKAN PADA WAKTU, HINGGA NGILU KAPAN….KAPAN….KAPAN…… WAKTU ITU ? ………. Raja Laron : Kubuka mata kembali, ada cahaya. Dimimpiku ada cahaya. Cahaya-cahaya menyatu dalam kearifan pikir dan cinta. Purnama dalam malam rintik hujan, seperti mandi tujuh rupa kembang. Ada dendang tembang dari seruling anak gunung yang menafsir waktu. Ada cinta dalam cahaya. Surya jingga menyatu dalam aroma violet, musnah racun yang menggerogoti hati dan pikir. Nafaspun menjadi emas dalam hangat serta kilau cahaya. Cahaya mengukuhkan hidup. Gonteng 1 : terpaksa kami panding untuk sementara sang perkasa. Sungguh sangat terpaksa . apabila dipaksakan akan berakibat sangat fatal. Raja Laron : Tidak mudah mendapatkan keabadian, harus bersabar. Ada ribuan cinta menghangat dalam cahaya. Diamond-diamond yang mengukuhkan hidup kita, tidak mudah untuk mendapatkan hidup yang sejati. Laron 3 : sang perkasa, kami sudah tak betah lagi terus menunggu. Kapan kami dapatkan kesejatian dan cinta itu? Laron 2 : cahaya, diamond, tak akan kami sia-siakan begitu saja. Laron tua : mereka terlelu bersemangat sang perkasa. Jangan biarkan semangat itu luntur. Laron 4 : tak akan luntur laron tua, kami akan tinggalkan semua kenangan gelap ditempat ini. Laron 2 : bermandikan sang cahaya, pejantan-pejantan perkasa diluar sana. Bunga-bunga……….. Laron 5 : siapa yang peduli kemudian dengan nasib laron tua disini?. Laron 6 : ya….. ikutlah bersama kami, cahaya diluar akan membuat kau menjadi sehat, lebih muda lagi. Laron tua : tidak, aku sudah bersumpah untuk menunggui sang perkasa sampai mati. aku sudah dapatkan banyak hal dalam hidup ini. Ajaran-ajaran sang perkasa sudah cukup membuat terhanyut. Biar aku intip dunia atas tanah dari istana ini, sudah cukup kulihat bunga yang cantik tumbuh di depan gerbang istana, sudah cukup juga kunikmati cahaya yang menyusup masuk lewat gerbang. Aku sudah menyatu dengan aroma istana ini, sang perkasa telah memberikan yang terbaik untukku, kuabdikan waktuku untuk tempat ini, menemani gonteng dan pion – pion, setidaknya memberikan penghargaan kepada mereka bahwa masih ada laron yang mau menemani mereka sampai akhir laron ini mati membusuk. Gonteng dan pion hidup hanya untuk mengabdi pada sang perkasa dan laron-laron, selebihnya mereka mati terhormat ditempat ini. Raja Laron : cinta dan pengabdian tak lepas dari pengorbanan. Dikelahiran yang akan datang para pion akan menjadi sang penyelamat, gonteng yang sakti. Gonteng yang sakti di kehidupan yang akan dating menjadi kaum bermahkota laron yang anggun. Akar rumput akar ilalang mengakar hidup tak pernah hilang, akar rumput semak belukar, hidup adalah untuk berjuang, seperti halnya rumput hidup untuk yang lainnya. Laron tua : Kalian dengar, aku sudah begitu tentram dengan kewibawaan sang perkasa. Tidak ada yang kucari lagi. Laron 6 : hebat laron tua tetap bersikukuh mati ditempat ini. Hal yang luar biasa. Laron 5 : apakah kau tidak cemburu ketika masa mudamu dulu ditinggalkan laron-laron lain bermigrasi Laron tua : tidak. Justru aku malah bersyukur. Laron 5 : bersyukur Laron tua : Sebab aku menjadi laron yang beruntung. Laron 5 : Kau menyebut terkurung ditempat ini sebagai sebuah keberuntungan? Laron tua : generasi satu letengku tidak seberuntung saat ini. Waktu itu Cuaca diluar tidak memungkinkan kami keluar kepermukaan. Menurut kabar yang dibawa gonteng dan pion waktu itu sedang musim kemarau. Tidak diperkenankan walau membuka gerbang sekalipun. Istana ini banyak terjadi malapetaka, cuaca sangat menyiksa, banyak dari kami yang mati muda di istana ini, hanya laron-laron yang kuat saja yang mampu bertahan hidup lama. Kami terancam punah. Laron, pion dan gonteng bersama sang perkasa berjuang untuk hidup. Laron 2 : Mereka mati? Hanya kau kaum laron yang tersisa, saat ini bukan musim kemarau to? Kapiten keadaan diluar bukan seperti yang diceritakan laron tua itu kan? Kita tidak akan mati muda diistana ini to? Kapan migrasi ini di lanjutkan lagi? Gonteng 2 : Bukan musim kemarau, justru hujan terlalu lebat! Kita menunggu sampai hujan berkurang atau reda. Setelah itu migrasi kita lanjutkan. Laron 2 : jangan bohong, sudah sejak ribuan antrian yang lalu aku menunggu. Tapi kenapa setelah sampai pada giliranku kalian cancel! Gonteng 2 : bukan di cancel tapi dipanding. Laron 2 : bagiku sama saja. Laron 4 : ya……. Cepat buka kembali, kami akan berjuang sendiri. Yakinlah pada kami. Laron 2 : Ayolah, aku sudah tak tahan. Laron 3 : luar biasa keinginan yang mendorongku, seperti bom molotop yang meledak-ledak, ledakan kecil yang semakin lama terus memacu hasratku untuk keluar. Laron 5 : yah, terbang menjaring waktu disisa usia. Aku ingin hidup seribu tahun lagi bermandikan mentari. Pagi yang membangun mimpi. Laron 6 : laron-laron terbang, kita satu visi. Ah….. mimipi kita sedang menunggu di permukaan bumi, sejak pertama kali kita bernafas, kita hanya menunggu. Hanya aroma, aroma dunia luar yang tercium dari tempat ini, kita hanya bisa membayangkan. Hanya tinggal selangkah, lagi-lagi gonteng itu menghalangi kita kembali. Kenapa ketika giliiran kita tiba-tiba migrasi dipandeng. Alasan klasik. Minggir!. Kita bersatu, kita terobos saja aturan main dari gonteng-gonteng ini. Laron 4 : Kamu berani? Laron 6 : apa yang ditakuti! Gonteng 2 : senior. Gonteng 1 : tetap ditempat! Sudah mulai nglunjak. Tidak menghormati aturan! Laron 4 : benar kamu berani? LARON 6 MENGANGGUK. GONTENG 1 MEMUKUL LARON 6. LARON 6 TERSUNGGUR. Gonteng 1 : kamu juga berani? (pada laron 4) Laron 4 : ( gugup ) Gonteng 1 : bagaimana, ada yang lain? SUASANA HENING. Gonteng 2 : wah habat senior. Gonteng 1 : memang harus begitu. Raja Laron : seharusnya tidak sampai seperti itu kalau kalian saling mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing. Gonteng 1 : maaf membuat sang perkasa yak berkenan MASUK PION 1 Pion 1 : kapiten, disektor barat terjadi kebocoran. Nampaknya terlalu besar dorongan dari luar sehingga gerbang barat jebol. Sebagian laron-laron sudah diungsikan kesektor selatan, permasalahannya sektor selatan sudah terlalu padat para laron-laron. Apabila dipaksakan tidak baik untuk mereka. Gonteng 1 : bagaimana disektor utara dan timur? Pion 1 : sudah tidak ada area lagi. Juga telah padat. Gonteng 1 : apa kerja kalian selama ini. Ini tanggung jawab kalian! Pion 1 : Junior!!!! MASUK PION 2 Pion 1 : laporkan pengerjaan projek-projek kita, kapiten perlu laporan sekarang! PION 2 AKAN EXIT. Pion 1 : heee….. mau kemana? Pion 2 : Mengambil pembukuannya. Pion 1 : Cukup lesan saja! Informasi ini dibutuhkan segera. Gonteng 2 : jangan di Mark up Pion 1, 2 : Tentu tidak!!! Pion 2 : secara keseluruhan projek suadah sesuai dengan target, malah di sektor selatan sudah melebihi dari target awal. Selama 1 periode area kita bertambah sebesar 40%, prestasi yang sangat menggembirakan….. Gonteng 1 : bukan kamu yang harusnya memberikan komentar! Raja laron : Prestasi yang sangat menggembirakan. Lanjutkan nak………. Pion 2 : dengan persentase bertambahnya area sebesar itu maka wilayah dari komunitas kita sekarang sepanjang 200 KM. Gonteng 1 : 200 km? luar biasa……. Pion 1 : laporkan juga perkembangan teknologi. Pion 2 : untuk mengimbangi area yang luas tersebut, untuk memudahkan komunikasi dan mobilitas, telah dipersiapkan angkutan-angkutan mesin berbahan baker organic, dari kotoran kita, yang ternyata terbukti praktis dan ekonomis. Poneself sudah bukan barang mewah lagi, sudah tersedia banyak dipasaran seperti kacang goring. Gonteng 1 : Luar biasa. Tapi kenapa beberapa waktu yang lalu kau mengatakan tidak ada tempat lagi? Pion 2 : sebabnya adalah……….. Pion 1 : sebabnya adalah natalitas laron juga semakin meningkat, peningkatan natalitas tersebut melebihi penambahan area kita, hasilnya terjadi juga peningkatan jumlah penduduk perkapita yang tinggi. Ini disebabkan karena……. (menarik gonteng 1) karena sang perkasa semakin produktif, libidonya semakin meningkat. Gonteng 1 : baik, baik…….. sudah aku terima laporannya dengan baik. Kembali pada tugas masing-masing. PION MENUJU EXIT. Pion 2 : Senior, perasaan ada sesuatu yang aneh deh………. Pion 1 : Ah…. Perasaanmu saja. Kerjaan kita telah beres. Pion 2 : apa ya……… PION EXIT GONTENG 1 MONDAR-MANDIR RESAH. Gonteng1 : Junior, kemarilah. GONTENG 2 TURUN MENUJU GONTENG 2 Gonteng 2 : Ya, ada apa senior. Gonteng 1 : ada banyak hal yang harus kita bicarakan………… Gonteng 2 : baik, kita mulai dari mana senior…….. Gonteng 1 : ya…… (bingung) kita mulai dari mana ? Gonteng 2 : Terserah dari senior Gonteng 1 : Sekarang terserah kamu deh, apa yang akan kita bicarakan. Gonteng 2 : Lho……. Gonteng 1 : besok kau sudah gantikan aku menjadi gonteng senior, sebentar lagi aku sudah pensiun, jadi mulai dari sekarang kamu harus sudah mulai cerdas. Kau calon desition maker. Mengerti !! ayo bersemangatlah ! Gonteng 2 : Baik, saya mengerti………… tapi yang kita bicarakan sekarang saya belum mengerti……. Gonteng 1 : ahhhhh…………. Baik, kita analisi satu persatu permasalahannya. Yang pertama, para pion sudah menjalankan tugas mereka dengan prestasi yang menggembirakan. Kita patut acungi jempol……. Gonteng 2 : Bagus….. berarti bukan sebuah permasalahan. Gonteng 1 : yang kedua sebelum pion-pion itu datang kemari, muncul persoalan terjadinya pemberontakan kecil dari oknum laron, yang itu kalau di biarkan terus menerus bisa memprofokasi laron yang lain dan menyebabkan pemberontakan yang lebih besar lagi. Gonteng 2 : Itupun sudah bukan menjadi persoalan lagi, sebab secepat kilat telah terselesaikan tadi oleh senior. (pada laron) ada yang berani menentang lagi?!!! Laron-laron : Tidak ada. Gonteng 1 : persoalan yang ketiga………… eeee…… kau tidak mencatat persoalan yang ketiga ? GONTENG 2 MENGGELENG. Gonteng 1 : Ahhh……. Sial, aku juga lupa …………… MASUK PION 1 DAN 2. Pion 1 : Maaf kapiten………. Lalu bagaimana perintah dari kapiten untuk mengatasi persoalan ini? Pion 2 : Darurat lho ten. Gonteng 1 : persoalan apa lagi? Pion 1 : yang tadi. Gonteng 1 : yang mana? Pion 1 : ahhhh…… 30 % area barat telah di penuhi oleh air bah. Banyak laron dan pion yang mati tak bisa menyelamatkan diri. Pikiran kita telah buntu. Sudah coba kami mematikan area yang bisa memungkinkan meluasnya bencana dengan menutupnya, tapi kebocoran semakin bertambah. Gonteng 1 : (gugup) ini yang kumaksud permasalahan yang ketiga.tadi. bagimana menurutmu, kau harus berfikir cepat, kau calon penggantiku. Gonteng 2 : (gugup) tapi saya kurang yakin dengan keputusan saya sendiri. Gonteng 1 : kau harus yakin dengan apa yang kau buat. Kau harus berani junior. Gonteng 2 : (gugup) ya saya harus berani…… (melihat raja laron) Gonteng 1 : jangan………… Gonteng 2 : sang perkasa bagaimana ini, kami sudah cuntel, sang perkasa harus…….. sang perkasa kembali tertidur. Gonteng 1 : ini sudah menjadi tanggungjawab kita. Pion 1 : ayolah dipercepat…… Gonteng 2 : baik, langkah kita sekarang adalah…….. astaga………. Gerbang lupa ku tutup. Gonteng 1 : bagaimana kalau bah lewat gerbang pusat? RAJA LARON TERBANGUN. Raja laron : gerbang! Lubang, ada yang mau keluar kembali!!!! Cepat!!! Gonteng 1 : Sang perkasa, (pada laron) persiapkan segala sesuatu, buat upacara penyambutan untuk saudara- saudara kalian yang akan datang. Raja Laron : jabang benih, jabang sulung. Menitis nyawa dari cinta. Tujuh cahaya samput keturunanku. SUASANA GADUH MEMPERSIAPKAN PROSESI KELAHIRAN SULUNG. RAJA LARON MENGERANG-ERANG. ANEKA CAHAYA KELUAR DARI DALAM PERUT RAJA LARON. Raja Laron : sulung, cahaya menyambut kalian. Berpestalah dengan saudara-saudaramu. KELUAR DARI PERUT RAJA LARON SULUNG-SULUNG.TIBA-TIBA AIR MELUAP MASUK DARI GERBANG.. SUASANA GADUH. GONTENG 1 DAN PION LARI KEARAH GERBANG. Laron tua : selamatkan sulung. Gonteng 1 : dipercepat junior! BERSUSAH PAYAH MEREKA MENUTUP GERBANG. AIR TERKADANG MELUAP KELUAR. TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA DARI LUAR. Semut : buka, jangan ditutup dulu, buka cepat!!!! ADA DOBRAKAN DARI LUAR. Gonteng 2 : ada penyusup senior. Gonteng 1 : jangan biarkan penyusup itu masuk. BERUSAHA KERAS MENAHAN GERBANG, LAMA KELAMAAN BERHASIL MASUK SEMUT. SECEPATNYA KEMUDIAN GONTENG 2 MELUMPUHKAN SEMUT. Semut : Aku hanya mampir Laron 2 : waooo, mahluk asing……. Mahluk perkasa…… Semut : Halo………… aku jadi bernafsu. LARON-LARON COBA MENDEKAT. Gonteng 1 : dia musih kita, dia akan memakan kalian hidup-hidup. LARON-LARON BERLARI MENJAUH. Laron 3 : Ihhhh….. kanibal….. Semut : akhhhh…… jangan main kasar. Aku hanya mampir ketempat ini. Bukankah kita saudara?, kita hidup bartetangga Gonteng 2 : mulut licik! Semut : cuaca diluar sungguh sangat buruk. Rumah-rumah kami hancur. Kami tak dapat tidur nyenyak, persediaan makanan habis, tidak ada lagiu makanan yang bisa kami makan. Gonteng 1 : Lalu kau ating kemari untuk melalap para laron, begitu? Semut : kamu salah paham saudaraku, aku hanya ingin berteduh di rumah kalian ini. Gonteng 1 : Istana ! Semut : Ya….. istana, terserah kalian menyebut tempat ini apa. baru sekali ini aku bisa mampir ketempat kalian, tadinya aku ragu, pasti kalian akan berfikiran buruk terhadapku. Tapi aku yakin, kalian komunitas yang baik, mau menerima dan membantu dari kesusahan mahluk lain. aku beranikan diri saja masuk ketempat ini, kalau tidak aku akan mati hanyut terbawa arus. Gonteng 1 : Simpan cerita-cerita licikmu. Junior, masukkan ketahanan. Semut : hei…… tunggu, sungguh aku perlu bantuan kalian. Aku hanya ingin mempir dan berteduh. SEMUT DISERET, DIMASUKKAN DALAM KURUNGAN Raja Laron : siapa mahluk asing itu? Gonteng 1 : mahluk inilah yang selalu memakan laron-laron. Raja laron : biadab, mahluk macam apa kau, dimana perasaan mengasihimu. Kau hidup tanpa cinta. Siapa yang melahirkanmu? Dari apa benihmu sehingga tidak ada unsur cinta dalam jiwamu. Semut : Gembrot, sudah kukatakan, aku kemari hanya sekedar mampir, tidak ada niat buruk dariku. Gonteng 1 : Lancang ! GONTENG MENGADAKAN PENYIKSAAN. Semut : (mengerang kesakitan) akh….. justru aku meminta perlindungan disini…….. diluar cuaca sangat ganas……… GONTENG 1 MENGHENTIKAN SIKSAAN Gonteng 1 : bagaimana, merasa lebih baikan? Apa otakmu sudah tercuci Semut : berlakulah sopan pada tamu kalian……… SIKSAAN KEMBALI DILAKUKAN. Semut : cukup, hentikan…….. Gonteng 1 : berapa laron yang pernah kau telan? Semut : aku tak mempunyai maksud buruk seperti itu. Gonteng 2 : Wah pose yang menarik. Semut : sudah menjadi siklus kehidupan kalau laron – laron menjadi salah satu mangsa kita. Bagi kami kalian adalah mahluk penolong, kalian mahluk luhur……….. MENGHENTIKAN SIKSAAN. Gonteng 1 : apa maksudmu mahluk luhur ? Semut : bukankah bisa dikatakan luhur apabila mengorbankan diri untuk mahluk lain. SIKSAAN BERLANJUT. Gonteng 1 : brengsek, kau maksudkan kami relakan begitu saja diri laron-laron menjadi makanan lezat kalian. Semut : kami memakan bangkai mereka, kami tidak memakan laron-laron yang masih hidup. Gonteng 1 : Bicara yang jujur. Semut : hentikan……… Gonteng 2 : makanya bicara yang jujur……… Semut : baik…… karena faktor terpaksa maka kami juga harus menggerogoti laron-laron yang masih hidup. Tapi sumpah karena terpaksa………… Gonteng 2 : alasan apa keterpaksaan itu? Semut : ya kalau menunggui laron-laron mati terlebih dulu sampai kapan kita akan makan? SIKSAAN AKAN DILAKUKAN KEMBALI TAPI BATAL Pion 2 : kok dihentikan kapiten? Gonteng 1 : (terengah-engah) capek……… Laron 6 : kami protes, kenapa kau tidak matikan saja mahluk ini. Raja laron ; laron mahluk penuh cinta. Kalian ada karena cinta, jangan kalian balas kebiadaban dengan kebiadaban yang lainnya. kebiadaban itu akan menimbulkan malapetaka yang baru. Kapiten jangan kau hadirkan kekerasan – kekerasan didepan mata sulung-sulung yang baru lahir LARON 3 BERLARI KEARAH SEMUT. Laron 3 ; hai mehluk perkasa… hebat kalian bisa memakan kami, sudah berapa banyak laron yang kau makan. Semut : oh… aku tambah bernafsu kembali……. Kenapa kau tanyakan itu? Laron 3 : aku ingin tahu seberapa besar keperkasaanmu? Semut : hahaha……. Berapa potong tubuh laron aku tak ingat. Laron 3 : apa kau tak mencintai kami. Semut : justru aku sangat mencintai kalian, itu adalah sebagai bukti cinta kami, dengan memakannya maka kami memiliki kalian sepenuhnya, kalian akan menyatu dengan kami. Kemana-mana akan saling memiliki, kalian adalah bagian dari kami. Kalian juga memiliki kami.. bukan hanya cinta, tetapi juga tubuh. Laron 3 : oh…. Ya, cintailah aku kalau begitu…….. LARON 2 MENDEKAT. Laron 2 : makanlah aku, ajaklah aku kedunia luar. Laron 3 : apa kau juga suka menduakan cinta? Semut : (menggeleng) Laron 3 : kalau begitu jangan dengarkan dia. Aku yang pertama kali kau temukan. Laron 2 : Aku lebih menarik. Laron 3 : aku yang lebih gemuk dan empuk. LARON – LARON LAIN MELIBATKAN DIRI. Laron 6 : pertimbangkan juga aku. KOREO DAN SONG TERJADI PERSAINGAN ANTAR LARON-LARON. Gonteng 1 : Bodoh, itu bukan cinta, tubuh kalian akan digerogoti sampai habis, masuk kedalam perutnya, dicerna dalam perut sampai halus, setelah itu kalian akan dicampakkan, dibuang lewat anus Laron 2 : dia bilang itu adalah cinta. Gonteng 1 : itu kanibal. Cinta sejati adalah dimana kita silau olehnya, dimana hidup kita berarti karenanya, kita menjadi mahluk yang eksotik, kita dapatkan pada cahaya. Terbang mengarungi udara lepas. Menyatu dengan alam luar. Laron-laron mahluk esotika ( Bernyanyi.) Laron 2 : benarkah diatas sana banyak diamond-diamond yang bersinar?. Laron 3 : benarkah cahaya diluar begitu hangat dan menggairahkan, membuat kita awet muda? Laron 4 : benarkah banyak mahluk perkasa diatas sana? Laron 5 : benarkah laron-laron menjadi mahluk esotik disana? Laron 6 : benarkah laron bisa terbang bebas sampai kelangit dan mega-mega bahkan sampai istana bernama rembulan dan galaxy? Gonteng 1 : jangan bertanya pada musuh Gonteng 2 : bagaimana menurutmu dengan keperkasaan gonteng dibanding dengan mahluk lain di atas sana. Pion 2 : ada mahluk lain yang memiliki loyalitas sehebat kami? Pion 1 : bagaimana kalau……….. Gonteng 1 : jangan bertanya pada musuh!!!. Ini peringatan untuk kalian. SEMUA TERDIAM Semut : sebenarnya aku pengen menjawab dari pertanyaan kalian satu-persatu, karena kalian terikat pada peraturan, aku tak bisa memaksakan kalian untuk melanggar peraturan yang berlaku. Cobalah saja sendiri kalian keluar dari tempat ini………. Hahahaha…….. Laron 3 : heeee…….. tertawamu mencurigakan, kami tidak senang dengan gaya tertawa seperti itu. Semut : ternyata kalian juga ikut mencurigaiku. Bukankah benar kalian sungguh sangat ingin keluar dari tempat ini, kemudian bisa melihat dunia luar sana. Jika esok hari udara segar, kilauan kristal embun-embun memenuhi jagad, bungai-bunga warna-warni tumbuh, esotik, cahaya matahari menyusup masuk lewat celah-celah pepohonan, paru-paru begitu segar. Perlahan kehangatan mulai bertambah, matahari perlahan menaiki mega, cahaya perlahan juga mulai bertambah terang, kita bisa melihat dunia lebih luas lagi. Bila sore tiba langit memunculkan warna jingga, matahari tenggelam disemak, nafsu mulai meningkat, hingga perlahan sinar terang matahari tergantikan oleh sinar remang rembulan yang indah. Makluk-mahluk terlelap dalam cinta, rembulan yang cantik, membangkitkan cinta menjadi begitu hangat……. Laron-laron : Ohhh…….. its so romantic…….. Sulung : (Menangis) SEMUA TERTUJU PADA SULUNG. Gonteng 1 : ahhhh kalian melupakan sulung……. Laron 4 : kenapa sulung? Sulung : aku pengen cepet dewasa dan bisa bercinta Laron 3 : oh…. Adikku, (pada laron-laron lain) kalian dengar sendiri bukan harapan mulia dari sulung, bersyukurlah kita karena kita telah dewasa. Tapi sayang kedewasaan ini tidak segera kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, kenapa kita selalu menunggu? Kita harus mempunyai pendirian yang jelas. Jangan kita siakan waktu walau hanya satu kedipan mata saja. Kita dapatkan cinta, kebebasan dan cahaya diluar. Aku sudah gatal…… apapun alasan para gonteng menahan kita, yang paling berkuasa disini adalah sang perkasa, jadi sebaiknyalah kita langsung memohon pada sang perkasa untuk segera merekomendasikan kita. Bagaimana saudaraku ?.......... SEMUA SALING BERPANDANGAN. Laron 2 : aku sepakat, dan tetap aku yang petama kali keluar……… Laron 3 : tidak masalah, setelah itu aku…….. bagaimana saudaraku? Laron-laron : Sepakat……… LARON-LARON BERPUTAR-PUTAR PADA RAJA LARON Raja laron : oh… apa yang kalian minta? SONG : KILAUAN CAHAYA YANG SILAU CINTA YANG HANGAT MUSIM PENGHUJAN, JIWA YANG KEMARAU ADA KEDAMAIAN, ADA KEBEBASAN CINTA…….. DIMAYAPADA DANCE : DAUN-DAUN, BUNGA-BUNGA, PEPOHONAN LANGIT BIRU, MATAHARI, SINAR BULAN. SUARA-SUARA………. NYANYIAN …………. CINTA……. Laron 2 : BERI KAMI ARTI……… HINGGA BATAS HARI………… BUKAN SEKEDAR MIMPI………SEGERAKAN KAMI UNTUK JARING MIMPI….. SEGERAKAN KAMI UNTUK NIKMATI HARI…….. SEGERAKAN KAMI UNTUK LALUI PAGI……….. Laron tua : sang perkasa, kita tidak bisa menyalahkan mereka, keinginan mereka begitu meluap-luap. Seusia mereka sedang bergejolak. Sebagai mahluk yang pernah muda aku juga paham. Raja laron : Daun-daun, bunga-bunga, matahari, sinar bulan. Suara nyanyian-nyanyian satwa, aku juga belum pernah merasakan, namun aku percaya, dunia begitu indah, hanya saja aku tak rela kalau mereka mengalami kesulitan. Laron tua : kalian dengar sendiri, begitu mulia sang perkasa…….. Raja Laron : tapi kalau kalian memaksa…………. Gonteng 2 : sudah bisa……….. SEMUA TERHENTI Gonteng 2 : sudah bisa di lanjutkan senior! Gonteng 1 : benar telah aman? Gonteng 2 : begitulah deteksi kondisi luar sana KEPADA RAJA LARON. Gonteng 1 : sang perkasa, waktu yang tepat, sudah bisa dilanjutkan migrasinya. Raja laron : Daun-daun, bunga-bunga, matahari, sinar bulan. Suara nyanyian-nyanyian satwa,sekarang sedang menunggu kalian. SEMUA GEMBIRA DAUN-DAUN, BUNGA-BUNGA, PEPOHONAN LANGIT BIRU, MATAHARI, SINAR BULAN. Laron 2 : akhirnya……… Gonteng 1 : yang tertib, semua berbaris menurut nomer yang telah ditentukan. PROSES KELUAR MULAI BERLANGSUNG. LARON 2 SAMPAI DIDEPAN GERBANG, TIBA-TIBA MUNCUL DARI LUAR GERBANG LARON 1 DENGAN KEPAYAHAN. KEMUDIAN JATUH. Gonteng 1 : hentikan proses ! SEMUA BERLARI KEARAH LARON 1. PION-PION MENGANGKAT LARON 1 KEPEMBARINGAN. Gonteng 1 : sang perkasa, salah satu laron kembali lagi. Hal yang luar biasa terjadi. Raja laron : kembali…….. (gemetar, dengan suara keras) apa yang menyebabkan dia kembali? tidak ada perintah dariku untuk kembali, sebuah dosa besar, pelanggaran etika……… bunga-buanga, dedaunan, matahari, sinar buaan, langit mendung, rintik hujan, cinta, cahaya, kebebasan, apa yang mengaburkan moralnya, merusak pikiranya?!!!....... interogasi dia……. Gonteng 1 : sang perkasa begitu marah……….. BERLARI KEARAH LARON 1. Gonteng 1 : bagaimana kondisinya?.......... diam dulu kalian……. (pada laron 1) pertanyaan sederhana dan harus kau jawab. Kau melihat keindahan itu bukan, kilauan cahaya, warna-warna, kebebasan, kehangatan, begitu megah, menyenangkan…… LARON MENGANGGUK. Gonteng 1 : jelas otakmu telah rusak, kau berikan keanehan diluar kebiasaan laron, kenapa kau kembali masuk keistana, bukankah kau juga dapatkan saudara-saudara kita yang asik terbang menikmati kebebasan? Laron 1 : sungguh esotik, mengesankan, menggairahkan……… tapi….. Gonteng 1 : tapi apa ? Laron 2 : benarkah diatas sana banyak berlian yang bersinar?. Laron 1 : banyak fatamorgana yang menyesatkan Laron 3 : benarkah cahaya diluar begitu hangat dan menggairehkan, membuat kita awet muda? Laron 1 : cahaya yang menyilaukan mata dan membakar tubuh, sayap-sayap patah karenanya. Laron 4 : benarkah banyak mahluk perkasa diatas sana? Laron 1 : mahluk-mahluk liar yang siap memangsa setiap saat, bila kita lengah kita tak tahu kemudian ada diperut mahluk apa. Laron 5 : benarkah laron-laron menjadi mahluk esotik diasana? Laron 1 : ya, esotik, benar-benar esotik….. menjadi buruan banyak mahluk, tak ada tempat yang aman untuk laron. Laron 6 : benarkah laron bisa terbang bebas sampai kelangit dan mega-mega bahkan sampai istana bernama rembulan dan orbit galaxy? Laron 1 : setahuku, baru sampai pada cahaya lampu dan neon-neon yang menyilaukan, selebihnya mungkin telah kehilangan sayap, jatuh terpelanting kemudian menjadi buruan pemangsa. Semut : hahaha. Biar aku tegaskan, kalian bermigrasi hanya untuk mati ! Gonteng 1 : jangan ikut angkat bicara ! Laron 1 : (ketakutan) mahluk seperti itu yang terakhir memburuku, ketiga sayapku telah patah, ratusan mahluk serupa dengannya memburuku, aku tak perdaya ketika mereka menyeret-nyeret tubuhku, hingga akhirnya kemudian arus air bah yang menyelamtkan aku dari mereka. Mengerikan, banyak saudara kita yang terkapar tak berdaya, tak bisa lepas dari bahaya, hanya patahan sayap yang tersisa. Semut : setahuku kami hanya menunggu waktu, tidak ada niatan kami untuk membunuh, kalian yang mengantarkan nyawa kalian, bukan kami yang mematahkan sayap kalian, tiba-tiba saja kalian datang kesarang kami, terbanglah kalian sesuka hati kalian itu hak kalian, tetapi ketika kalian sampai sampai ketanah itu baru sepenuhnya menjadi hak kami. Laron 2 : aku mengundurkan diri! Laron 3 : oh laron tua, aku akan menemanimu menghabiskan waktu di istana ini, tidak ada lagi hasrat kembali aku untuk terbang. Laron 4 : kesetian laron tua pada sang perkasa cukup beralasan. Laron 5 : aku juga mengundurkan diri. Aku akan menemani sulung-sulung bermain. Laron 6 : biar posisiku digantikan yang lain. Gonteng 1 : eh…. Bagaimana ini, proses harus tetap berlangsung. Laron–laron : Tidak mau !!! Gonteng 2 : He… kalian mau melanggar peraturan! LARON-LARON LARI MENEPI Gonteng 2 : (pada laron 1) kau provokator ! (mau memukul) Gonteng 1 : junior ! pion-pion! Kita adakan brefeng mendadak! Cepat ! GONTENG DAN PION-PION BERKUMPUL LARON-LARON MELIHAT DENGAN WAS-WAS. Gonteng 1 : baik, laksanakan……. GONTENG DAN PION LARI KEARAH LARON-LARON, MENGEJAR LARON LARON. SALAH SATU LARUN BERHASIL DITANGKAP, DIPAKSA KELUAR. Raja laron : ini bukan arena gobak sodor! SEMUA BERHENTI. Gonteng 1 : mereka tidak mengindahkan perintah dan aturan yang dibuat, pasal 23 : usia dibawah 15 waktu laron dikatakan masih usia sulung, jadi tidak diwajibkan keluar istana, usia diatas itu sudah diwajibkan untuk keluar istana. Gonteng 2 : kalau dibiarkan terus menerus kredibilitas penegak aturan akan merosot, aturan bisa disamarkan Pion 1 : akan berdampak besar bagi proses pembangunan, akan berjalan tersendat-sendat. Pion 2 : penyelewengan-penyelewengan anggaran……….. Pion 2 : he……. Terlalu jauh. Laron 3 : ternyata aturan-aturan itu merugikan kita! Raja laron : kalian lupa akan tujuan awal kalian, waktu yang kalian tunggu selama ini telah ada didepan mata kalian. Jangan terpengaruh pada oknum yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kalian yang harus membuktikannya sendiri. Dimana semangat kalian yang lalu, aku bangga pada kalian, cita-cita kalian luhur, buat aku bangga kembali, ini saatnya kalian mendapatkan apa yang kalian cita – citakan. Kalian mahluk luhur. Laron 2 : luhur? Raja laron : kemarilah berkumpul….. SEMUA PERLAHAN DENGAN RAGU BERKUMPUL Laron 4 : (pada gonteng dan dan pion) minggir kalian ! GONTENG DAN PION MENYINGKIR. Raja laron : ketika aku buka pertama kali mataku, sudah menjadi nasibku seperti ini, tidak seperti kalian, mimpiku untuk terbang, memeluk cahaya, melihat esotiknya dunia tidak akan pernah terpenuhi. Kalian mahluk special, mahluk luhur. Semut ; hebat, sigendut berceramah…….. Raja laron : memang banyak mahluk lain yang menunggui kalian di atas sana, burung burung yang menemani kalian terbang dan bernyanyi, kupu-kupu cantik, capung. Anak-anak gunung yang mengajak kalian berkejaran dan menari.udara di luar tak sepengab ditempat ini. Kalian akan dapatkan banyak cinta. Dunia luar penuh dengan cinta. Seruling anak desa, mengantar mereka pergi sekolah. Embun yang memandikan tubuh kalian. Laron 3 : jadi yang dikatakan saudara kita itu dusta……… Raja laron : sangat tidak masuk akal, dusta belaka, tak beralasan. LARON 3 MENYERET LARON SATU, MELEMPARKAN DIHADAPAN RAJA LARON. Laron 3 : tebus dustamu itu………… Laron 1 : kalian harus percaya padaku, terkadang kalian juga harus percaya pada orang asing, percaya pada musuh kita. Kebodohan kita selama ini adalah kita mempercayai pada alur sejarah yang secara turun temurun diwariskan pada kita, walaupun kebenarannya masih dipertanyakan. Kalian percaya pada sesuatu yang sudah dikultuskan. Tanpa berinisiatif secara akal pikiran mencari pembenarannya, ketika kalian sadar dengan kesalahan kalian itu sudah terlambat, karena kesalahan itu telah merengut kalian. Memang benar dunia penuh cahaya, penuh warna, yang tidak pernah kita dapatkan ditempat ini. Tapi tidak seperti yang dibayangkan, diluar sana banyak terjadi bantai-bantaiain………. Semut : wajar, jangan terkejut itu sudah menjadi hukum alam, mangsa dan dimangsa…….. Laron 1 : baik, aku juga sependapat dengan statementmu, kita tidak bisa lari dari hukum alam itu. Tapi yang terjadi sekarang adalah sudah sangat parah. Kita pelajari sejarah, leluhur-leluhur kita yang telah meninggalkan banyak pelajaran berarti bagi kita semua, juga kuliah-kuliah sang perkasa. Laron-laron dengan senang hati akan keluar dari istana walaupun kita sadar laron tidak bisa kembali lagi, cepat atau lambat semua mahluk hidup akan mati, laron juga tidak bisa mengelak, laron akan mati, dan mati tidak pada tempat dimana dia dilahirkan, laron akan mati terkapar di atas tanah, meninggalkan kotoran-kotoran sayap yang patah yang membuat geram manusia karena meninggalkan kotoren di lantai keramik rumah mereka. Pada sesuatu yang berkilau motifasi laron, ligh is my life, itu semboyan kita. Tapi sekarang cahaya-cahaya diluar sangat menyilaukan, membutakan mata kita, tidak ada lagi lentera atau petromak, semua telah digantikan dengan listrik, banyak laron yang mati tersengat listrik, terlalu silau karena menggunakan lampu tidak sebagaimana mestinya, pemborosan-besar-besaran Ada motifasi luhur lain lagi seperti yang dikatakan raja laron, laron bisa mati terhormat, laron akan membantu anak – anak manusia bermain, berkejaran dipagi hari, mereka akan melompat kesana kemari mengejar kita, sungguh tidak sia-sia kalau harus mati oleh mereka, itu jihad untuk kita. kita bangga ditanggkap oleh mereka, betapa nikmatnya ada pada genggaman tangan yang penuh Lumpur, terkadang mereka juga dengan setia menunggui didepan gerbang sesekali kepala mereka melongok, juga menyembunyikan diri dari intaian kapiten, dulu anak – anak suka juga memakan laron, tetapi sekarang tidak, anak-anak lebih suka bermain cyber game, permainan yang mereka anggap modern dan jenius tapi yang sebenarnya adalah merusak mental dan moral mereka, berperilaku hedonis, mendidik egois dan individual. Sekarang kita tidak bisa terbang terlalu lama, karena polusi udara yang membakar paru-paru kita. Saudara kita diluar, ternyata sekarang juga tidak sebanyak yang kita bayangkan, karena ternyata banyak istana laron yang telah musnah, permukaan tanah telah banyak ditutupi oleh semen, aspal dan bangunan-bangunan, tanah menjadi gersang dan tandus, manusia telah bingung mencari lahan-lahan baru. Tidakkah kalian merasakan perubahan suhu tanah yang sudah tidak sehat? Raja laron : cukup ! kau telah banyak mempengaruhi mereka, apapun yang terjadi sekarang dipermukaan bumi, kalian harus tetap keluar, ini perintah ! Laron 5 : tidak bisakah sang perkasa mempertimbangkan setiap perintah yang diberikan? Raja laron : justru perintah keras ini aku berikan pada kalian karena pertimbangan yang sangat matang dan dewasa. Kalian harus melawan perubahan yang terjadi diluar, sesuai dengan komitment awal kita, bahwa laron mempunyai siklus hidup yang demikian, lahir, tumbuh dewasa untuk terbang kemudian mati. Laron 5 : itu tidak berlaku sekarang ini, kami mending tidak akan terbang saja. Gonteng 1 : biar saya yang yakinkan mereka sang perkasa. Saudara-saudara, kalian tahu sendiri populasi laron diistana ini begitu sudah sangat padat, pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan pembangunan dan peningkatan ekonomi, justru pendapatan perkapita semakin menurun. Walaupun pion-pion telah membangun bangunan-bangunan bertingkat tetapi tetap saja tidak bisa mengatasi masalah, penyeimbangan natalitas yang yang terus meningkat ini hanya bisa diimbangi dengan program migrasi ini. Kalau program ini macet, bisa bayangkan apa yang terjadi. Laron-laron : kebutuhan makanan meningkat, persediaan terbatas. Sangat pengap dan membosankan. Situasi semakin panas. Kesenjangan sosial, kerawanan sosial. Tingkat kejahatan laron meningkat. Saling berebut, bangtail-bantaian. Kerawanan kemanan………….. Gonteng 1 : nah kita sendiri yang susah bukan! Ayolah, buka kesadaran kalian, ini menuntut kedewasaan kalian berfikir. Laron 2 : Jika penyelesaiannya seperti itu, pihak kami yang dirugikan. Gonteng 1 : lalu………….. Laron 2 : kita cari solusi yang tepat bersama-sama, kita rundingkan……….. Gonteng 1 : baik, ayo kita berunding…….. Laron 2 : tidak seperti itu, rapat fraksi dulu, kemudian nanti masing-masing fraksi mengajukan usulan untuk dijadikan sebagai ketetapan bersama. Raja laron : permainan yang fair. Gonteng 1 : baik ANTAR LARON BERKELOMPOK, GONTENG DAN PION MENGIMBANGI. Laron 2 : kami sudah memiliki kesepakatan. Gonteng 1 : apa usulan dari kalian Laron 2 : karena selama ini pihak kami yang dirugikan, maka untuk mengantisipasi hal tersebut sang perkasa harus membuat aturan baru. Dan kami mengusulkan agar program migrasi diberlakukan pada gonteng dan pion! Gonteng 2 : apa tidak salah ? kami tidak mempunyai sayap untuk terbang, Laron 2 : kami juga bersepakat akan meminjamkan sayap untuk kalian terbang. LARON-LARON MELEPASKAN SAYAPNYA. GONTENG DAN PION TERBENGONG Semut : hahahahaha…….. keputusan yang luar biasa………. (meludah) sial, tapi rasa mereka pahit. Gonteng 2 : apa-apaan ini. Gonteng 1 : ini menyalahi kodrat. Pion 1 : aku jadi bingung. Pion 2 : asik, punya sayap (akan mengambil sayap) Pion 1 : Junior !!! PION 2 KEMBALI LAGI. Raja laron : usulan bodoh apa lagi ini. Walaupun demikian aku menghargai usulan kalian, tapi itu tidak masuk akal. Yang pasti apapun usulan kalian tetap saja aku yang akan memutuskan segala sesuatu. Aturan-tetap aturan. Aku pertegas, aku tidak suka dengan para pembangkang! Untuk apa ada penegak pereaturan disini kalau tidak difungsikan. (pada gonteng) kalian jangan menjadi lemah!. Baik karena kalian yang meminta perubahan aturan main, aku akan ganti aturan main di kerajaan ini. Laron-laron : (antusias) seperti apa sang perkasa ?! Raja laron : tetap ada program migrasi, dan laron yang harus menjalaninya ! LARON-LARON KECEWA. Raja laron : tapi ada sedikit perubahan, menimbang dari permasalahan yang ada. Agar tidak terjadi gejolak social, maka aku akan mengadakan kompetisi bagi kalian : tidak semua laron yang akan kita migrasikan, tetapi hanya laron-laron yang lemah saja. Laron 6 : maksudnya ? Raja laron : kalian harus saling beradu bila ingin tetap tinggal ditempat ini !. bagaimana, kalian bisa menerima aturan ini dan ini aku berlakukan mulai dari sekarang. LARON-LARON SALING BERPANDANGAN, KEMUDIAN SALING CURIGA. BEBERAPA SAAT TERJADI PERTEMPURAN ANTAR LARON. Laron tua : KILAUAN CAHAYA YANG SILAU CINTA YANG HANGAT MUSIM PENGHUJAN, JIWA YANG KEMARAU KILAUAN CAHAYA YANG SILAU MEMBUTAKAN MATA HATI……….. ADA KEKERASAN……….. HIDUP YANG HAMBAR MENCARI KESEMUAN MENELAN KEPEDIHAN CINTA YANG ALPA……………… Sulung : apa yang mereka lakukan? Laron tua : mereka merajang akal pikran mereka, menikam diri mereka sendiri, memusnahkan cinta yang mereka agung-agungkan. Mereka tengah membunuh ketakutan mereka atas kematian dengan mencetak kematian, kegelapan sedang menyelimuti akal pikiran mereka.. Sulung : apakah itu permainan ? Laron tua : itu proses hidup, mereka tengah mengikuti arus yang salah. Sulung : aku ikur bermain ah…….. Laron tua : jangan, itu khusus dewasa ! SULUNG MELIBATKAN DIRI Laron 4 : stop! stop! aduh aku capek, sakit…….. eh, kenapa kita jadi konyol seperti ini. Ah kau merusak tubuhku. Laron 5 : kau juga bernafsu menyakitiku Laron 6 : kita adakan brefing………. LARON LARON BERKUMPUL. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN. Laron 2 : eh… kapiten, apa kau tidak merasa prihatin sebagai penegak peraturan dan selaku keamanan dengan peristiwa seperti tadi ? Gonteng 2 : aku muak ! Laron 2 : lalu kenapa kau biarkan ? Gonteng 2 : aku punya senior, harus mengikuti senior. Laron 2 : (pada gonten 1) eh, kapiten apa kau senang dengan peristiwa tadi. Gonteng1 : (gugup takut, menggeleng) Laron 2 : kenapa kau biarkan ? Gonteng 1 :Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab, suka tidak suka harus dijalani dan dihadapi………… Laron 2 : pendeknya, loyalitasmu yang menyebabkan kau lemah seperti ini. GOMTENG 2 MENGANGGUK. Laron 2 : Pion…….. Pion 1,2 : kami tadi tak melihat dengan jelas……… Laron 2 : baiklah kita evaluasi bersama-sama kejadian dari awal . semua harap untuk berfikir secara cerdik dan bijaksana. Kita lakukan ini karena aturan, siapa yang membuat aturan?!!....... ayo jawab ? Semua : sang perkasa……. Laron 2 : kita paham, aturan itu dibuat karena pertimbangan yang realistis, yaitu komposisi yang paling tempat untuk menyelesaikan persoalan berkenaan dengan kepadatan populasi kita. Namun apabila kita berfikir secara realistis juga, siapa yang menyebabkan kepadatan itu?, siapa yang meningkatkan pertumbuhan populasi?, darimana populasi baru itu muncul. Karena siapa?. SEMUA MEMANDANG RAJA LARON. Laron 2 :Jangan hanya kalian memandangi saja. Gonteng 1 : kamu jangan lancang……….. Laron 2 : ayolah……….. kalian aku buat berfikir yang realis saja, sang perkasa setiap saat melahirkan laron-laron baru, menambah populasi. Yang kita lakukan sekarang adalah menghentikan pertumbuhan itu, jangan mengurangi apa yang telah ada. Kapiten kamu jangan lemah, kamu jangan menipu perasaanmu sendiri, jangan menjadi mahluk yang tidak mempunyai konsep. Sekarang kita rubah pola pikir kita. Aku ajak kalian untuk berontak. Membela kebenaran, toh ini untuk kelangsungan hidup kita. Gonteng 1 : se….se…se……sebenarnya……… (berfikir) baik aku ikut denganmu. Laron 2 : maksudmu? Gonteng 1 : tidak ada istilah takut bagi gonteng pada siapa saja….. Laron 2 : termasuk………. Gonteng 1 : termasuk pada sang perkasa. (pada gonteng 2 dan pion) bagaimana dengan kalian? Pion 1 : Jumlah kita lebih banyak bukan. Laron 2 : tentu saja, yang ada disini semua bersama kita. Raja : rupanya ada kesepakatan untuk makar bersama. Pikirkan dulu tindakan kalian! Kalian ada karena aku, apa kalian ingin menjadi mahluk yang durhaka? Memang karena nila setitik rusak susu sebelangnya. Jangan termakan hasutan. Kapiten, cepat laksanakan semua tugasmu, pion kalian harus segera melaksanakan program pembangunan dengan segera. Proses jangan sampai mandek begitu saja, tugas kita masih banyak. Laron 2 : bagaimana kita sudah siap. (pada laron 1) Lihat saudara kita itu, jangan sampai kita juga sepertinya, yang bisa mati konyol oleh peraturan – peraturan yang dibuatnya. LARON GONTENG DAN PION SIAP DENGAN FORMASI MENGEPUNG. LARON TUA MENYELAMATKAN SULUNG. TERJADI PERTEMPURAN ANTARA LARON, PION, GONTENG VS RAJA LARON. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN DENGAN BERSUSAH PAYAH RAJA LARON DAPAT DITAKLUKKAN, DIANGKAT, BERUSAHA DIBUANG KELUAR GERBANG. Raja laron : kalian akan sesali ini, kalian menyalahi peraturan dan kodrat. Hentikan. Ampun. Pertimbangkan lagi tindakan kalian!!!!!...........proses harus terus berlangsung, semua program harus dijalankan, jangan sampai terpengaruh, ikuti peraturan yang ada, peraturan dibuat bukan untuk dilanggar…….. kembali kefungsi masing-masing…… akh….. RAJA LARON DIBUANG KELUARGERBANG. LARON, GONTENG DAN PION UVORIA. Gonteng 1 : sesuai dengan rencana, tapi ngomong-ngomong kita melakukan dosa tidak ? Laron 2 : jangan bicarakan dosa pada saat-saat seperti ini, itu akan mengurangi kekhitmatan kegembiraan kita. Inilah yang disebut sebagai kebebasan yang sebenrnya, bukan dalam arti yang semu. Pion 1 : lalu bagaimana langkah selanjutnya Laron 1 : kalian benar-benar membuang sang perkasa keluar? Semut : ah… sial kenapa aku ditempat ini, daging segembrot itu pasti leker, bisa untuk stok beberapa hari. Hoe…… system kalian sekarang telah berubah dengan disingkirkannya pembuat system itu, nah sekarang cobalah hapuskan system dari permusuhan kita…….. GONTENG 1 MENGELUARKAN SIKSAAN KEMBALI PADA SEMUT, SEMUT PINGSAN. Gonteng 1 : kita buat peraturan baru ………….. Laron 2 : tidak ada peraturan. Gonteng 1 : apa maksudmu? Laron 2 : posisi kita sekarang sama, tanpa aturan, aturan akan membatasi ruang gerak kita. TERDENGAR TERIAKAN-TERIAKAN RAJA LARON DILUAR, SEMUA TERTAWA. Laron tua : sulung, kau catat kejadian sekarang, nantinya akan menjadi prasasti berharga, bagian dari proses kepunahan kita. Sulung, berbahagialah, karena kalian adalah nyawa terahir dari komunitas kita yang dilahirkan, setelah kalian tidak ada kelahiran kita lagi. Karena hari ini garis keturunan kita telah di potong. Setelah hari ini kita hanya bisa mengnanti saat-saat kepunahan kita…………. Sulung : punah…….. Laron 1 : laron tua…….. Sulung : saudara kita tidak akan bertambah? kita tidak akan mempunya adik? Punah? (menangis) aku tidak ingin cepat dewasa…………. SEMUA TERDIAM. HENING. MUSIK MENGALUN LEMBUT……….. Laron-laron : Punah ? Pion 2 : yang melahirkan kita sudah tidak ada lagi, tidak ada diantara kita yang bisa melahirkan, keturunan akan terhenti, tidak ada kelahiran, kematian tetap saja terus berlangsung, tidak bisa di hentikan, keluar atau tidak dari tempat ini kita tetap saja akan mati, kita dibatasi oleh usia. Gonteng 2 : apa kita coba untuk melahirkan ? Laron 4 : bagaimana caranya Gonteng 2 : ya bagaimana, malah nanya aku………. Gonteng 1 : ya…. Pasti bisa, asal dari kalian ada yang mau hamil……… Laron 4 : ya, hamil. Hamil adalah dimana kondisi perut kita mengembung besar…….. SEMUA SALING BERPANDANGAN Pion 1 : kaenapa kita tidak coba saja bersama-sama, semua mencoba hamil dan saling Bantu menghamili….. bagaimana? Gonteng 1 : baik, kita coba………. SEMUA BERUSAHA MEMBESARKAN PERUT MASING-MASIH Gonteng 2 : ah…. Sulit, tidak akan berhasil. SEMUA BERHENTI KECAPEKAN. Laron 2 : ya…… bagaimana caranya agar tidak punah………. SEMUA BERFIKIR. Gonteng 1 : dengan terpaksa kita harus tarik kembali sang perkasa ketempat ini. Laron-laron : tapi…….. Gonteng 1 : tenang, dia nantinya bukan lagi sebagai yang perkas ditempat ini, tapi hanya sebagai tahanan yang mempunyai kewajiban melahirkan keturunan……. Toh dia sudah tidak memiliki kewibawaan lagi. Bagaimana SEMUA SEPENDAPAT Gonteng 1 : sekarang kita bersama-sama mencari sang perkasa………. SEMUA KELUAR DARI LOBANG TINGGAL LARON TUA, SULUNG, LARON 1 DAN SEMUT DIKURUNGAN. Laron tua : mereka semua akhirnya keluar, dengan sendirinya, tanpa ada peraturan yang memaksa, tanpa iming-iming sebelumnya. Akhirnya kalian jalani tahap itu, kalian tidak akan bisa menolak. Kalian sekarang tidak akan penasaran lagi akan dunia luar, akhirnya kalian bisa terbang. Laron-laron akn terbang memenuhi jagad, dipagi musim penghujan, dimendung dan hujan rintik, diantara genangan air dan Lumpur sisa tumpahan hujan. daun-daun yang basah, cahaya yang hangat, udara yang segar. Laron-laron terbang disekitar cahaya………. LAMPU PERLAHAN MATI. TERDENGAR SURA GUNTUR DAN TERLIHAT KILATAN CAHAYA, SUARA AIR HUJAN MENETES PADA TANAH SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar