WAYANG GETHUK
Shinta Obong
Karya : Gepeng Nugroho
Panggung dengan layar putih ditengah, wayang2 dari getuk, dalang menghadap kebelakang pada layar, beberapa wanita dengan lesung, pemusik, dan gunungan getuk.
Music membuka, koreografi.
Dalang :
Sebuah perjumpaan, adalah kiranya dapat menuai arti dan bersimbiosis mutualis? Ngudi kamulyan urip kanthi sesrawungan, ngilani jagad kang sumublak mulak-mulak. Orang ampuh yang akan menjadi penguasa hidup bagi dirinya, dan orang beruntunglah yang memegang kendali atas dirinya dan terhadap orang lain. Kang dadi pangarep-arep kudhu di tututi, rawe-rawe rantas malang-malang putung, sudah menjadi hal biasa mencari untung atas orang yang tak beruntung.
Siluet tarian wanita pada layar.
Dewi, satu garis keyakinanku telah menyatu dijantungku, kaulah yang berhak atas nyawa dan pengabdianku. Telah dinarasikan oleh takdir dari gusti yang agung, kaulah sampur penerjemah dan penuang keindahan atas slide hidupku.
Music
Siapa yang membubuhkan noda padamu, dan telah merajang kesetiaanmu, apapun alasannya, tak mungkin bagi seorang lelaki sejati menanggung sengsara hati karena noda yang meracuni jiwa. Kembalikan hatiku, aku saput cintaku atas engkau, dan kubuang segala kesetiaaan karena aku hanyalah lelaki normal biasa.
Sinta : dewi mu masih seperti yang dulu, tak ada yang berkurang, hanya waktu yang terpengal sesaat untuk kebersamaan kita. Kita terpisahkan oleh garis cerita takdir, bukan keinginanmu, atau keinginanku untuk berpisah, namun kita telah dipisahkan.
Dan apakah engkau sekarang ini masih seperti dewi yang lalu? Cahayamu meredup dan nyaris padam. Adakah kesetiaan yang telah terkisahkan menghilang.
Sinta : sama sekali tidak hilang, dewimu masih yang dulu, jangan ikuti kata hatimu, itu bisikan ketakutanmu. Peluklah aku kakang, satukan kembali jiwa yang telah gagu……
Cahaya itu tidak aku lihat, auramu gelap. Maaf kan aku ………. Aku mencintaimu, sebagai buktinya telah aku lalap segala kesulitan untuk mendapatkanmu kembali, namun pengorbananku tak mungkin dapat aku terima balasan dengan penghianatan. Jawablah dengan jujur, apa yang telah dilakukan durjana itu terhadapmu ……..
Sinta : sama sekali belum berbuat apa-apa…..
Wow, begitu jinakkah raksasa itu? ………..
Sinta : bersukurlah ……….
Bersukur? Bersukur atas apa?
Transformasi actor
Shinta : atas terjaganya kesetiaanku dan kesucianku ……….. tidak ada sidik jarinya sedikitpun ditubuhku, aku masih dewimu yang lalu……
Menghilangkan jejak dan perusakan barang bukti bisa saja dilakukan, menyusun alibi-alibi, namun mata hatiku tidak dapat begitu saja dikelabuhi.tidak dapat kulihat lagi cahaya kesucian pada auramu.
Shinta : Hati kangmas telah terbakar cemburu, sehingga tidak dapat lagi obyektif. Bukankah aku pernah bersumpah untuk ….
transformasi
Rama : apa beratnya melanggar sumpah? Sumpah mudah dilakukan juga akan mudah di langgar. Para politisi memenangkan setiap pertaruhannya setelah mereka banyak melanggar sumpah. Sumpah hanya sebagai batu loncatan untuk mengubah mainsheet orang lain.
Shinta : sebegitu remehkah sumpahku itu kangmas? Telah lama kebersamaan kita, sebagian dari diriku telah menyatu padamu dan sebagian dari dirimu telah juga menjadi bagian dari diriku. Namun tidak juga engkau mengertiarti kesetiaan?
Rama : yang aku tahu kesetiaan dipakai hanya untuk menjilati atasan.
Shinta : sebegitu rendahkah pemahamanmu?
Rama : ya, sebagian dariku telah ada padamu, dan sebagian darimu telah ada padaku, yang sebagian itulah yang telah mengelabuhi sebagian dari diriku, sehingga aku hilang kendali mengelola diriku seutuhnya, aku hilang bentuk. Tolonglah, aku kalut, aku cemburu, aku berhak mendendam, aku sakit hati, aku emosi, jiwaku melayang, pikiranku gentayangan, atas kekalutanku itu aku sampaikan keraguanku kepadamu.
Shinta : aku begitu paham kangmas, namun apa bila kekalutanmu telah melahirkan mosi tidak percaya padaku, maka aku sebagai penggalan jantungmu akan buktikan kesetiaanku itu. Tidak ada alasan untukku bisa menghianatimu, justru sebaliknya, sebuah kebanggaan tersendiri bagiku dapat menjaga kesetiaan terhadapmu. Tidak ada niatan sedikitpun aku untuk menghilangkan barang bukti atas kesalahanku, namun sebaliknya akan aku buktikan kalau memang aku tidak bersalah, dan kesetiaan itu tetap selalu aku jaga.
Musik, Koreo
Shinta : waktu tidak akan membuyarkan hati, pikiran dan kesetiaanku. Aku tetap shintamu. Apabila memang pengorbananku belum cukup sampai saat ini, maka akan aku berikan pengorbananku yang terahir. Api cemburu dan kebencianmu telah menggelapkan pandangmu, akan aku lenyapkan dari dirimu kangmas.
Music
Shinta : memang sudah menjadi nasibku untuk jalani ini semua. Tak cukup mampu kata, air mata untuk meyakinkan. Biar masa yang akan berbicara. Aku tak sanggup untuk menahan api kemarahan atas cemburumu, namun aku lebih sanggup untuk menahan kobaran api yang melalap tubuhku. Selamat tinggal cintaku, ingin aku leburkan ragaku pada panasnya amarahmu, agar jiwaku selalu menyatu padamu.
Shinta masuk kedalam kobaran api, rama histeris.
Flash
Dalang : adakah kesucian yang tak bernoda pada laku manusia yang penuh nafsu? Tidak ada jawaban yang sempurna ketika kejujuran sedang di uji, pemutar balikan fakta, penyusunan strategi kata, dan bicara hanya sebuah lambang verbal saja. Semua telah dikaburkan. Adakah kepercayaan kuat dari manusia, ketika segala dusta telah menjadi trauma? Tinggal menunggu bukti yang tanda Tanya. Cinta telah menggelapkan pandang manusia, api cemburu lebih panas dari api biru kompor gas subsidi pemerintah.
Shinta : (song)
Pernahkah terpikir olehmu, kesetiaanku tiada tara
Tak akan pernah lekang waktu, maka tak usah engkau perlu ragu
Benci dan cinta itu wajar adanya
Bagi manusia yang masih normal
Dalang : Ini menarik dibahas, la kenapa kok masih ada kasus yang demikian, seorang wanita mengaku masih suci, ya memang sangat sulit dijaman sekarang mendapatkan yang masih orisinil, coba saja perhatikan ketika malam pengantin pertama, teliti pasangan anda dengan seksama, adakah sidik jari2 yang bukan sidik jari anda? Kalo tidak ada sidik jari orang lain berarti aman, meskipun sekarang trik dan alibi untuk mengelabuhi orang banyak banget. Urusan kesetiaan dan kesucian memang laki2 yang selalu menang, bersyukurlah jadi laki2 karena bisa menyublim kalo diperlukan. Dan mbak shinta ini, salah satu contoh korban dari ketidak adilan kodrat.
Shinta :
Laksana malam tanpa bintang, rembulan hancur diantariksa
Jiwa dan pikiranku gelap, jauh dari belai kasih sayang
Masa yang telah silam, hadirkan luka merona
Tanpa ada kisah cinta yang kekal, nasib menghujam dalam sengsara
Intro
Rahwana : giliranku bicara, waktunya habis untuk kaum susah mengobral filosofi, hanya seniman dan orang orang terlantar yang tidak sempat dipelihara Negara yang selalu vocal, kritis. Karena keseringan koar-koar seperti itu, jadi bagi kalangan penguasa sudah menjadi hal yang biasa, tidak menimbulkan masalah yang berarti.
Shinta : sudahlah sayang, jangan terlalu capek mengurusi segala hal yang tidak perlu, gunakan waktu sebaik-baiknya untuk menjalani nasib sebagai orang yang sukses, tidak sembarang orang yang mendapatkan karunia itu.
Rahwana : terus kenapa udara begitu pengap. Kau matikan ac nya?
Shinta : listrik PLN mati, suplay energy listrik tak mampu mengimbangi daya kebutuhan masyarakat, jadi harus digilir, saatnyalah energy nuklir nantinya menjadi solusinya.
Rahwana : ini kesalahan sejarah, kenapa jaman dulu orang tidak pinter, kalo dari dulu leluhur2 kita sudah pinter, tentu saja tidak terjadi kondisi yang demikian, ozon tidak bolong, seandainya dulu mereka membuat reaksi-reaksi kimia untuk suplay energy yang kekal.
Shinta : lalu tidak ada yang menyalahkanmu untuk menjual pulau-pulau dan menebangi hutan-hutan?
Rahwana : sejak kapan kamu ada masalah dengan kebijakanku? Perhiasan yang kau pakai sekarang ini adalah puluhan hektar hutan dikalimantan, mobil yang kau gunakan adalah satu dari kepulauan seribu, pakaian dan semua kebutuhan make up mu adalah limbah-limbah dan pencemaran udara. Jadi sebenarnya milik kita sekarang adalah cagar alam yang dilindungi.
Shinta : sayang, maafkan aku, aku tidak pernah complain sedikitpun dengan segala apa yang kau lakukan, karena aku sadar, semua yang kau lakukan adalah demi untuk kebahagiaan kita, aku menjadi wanita yang sangat beruntung telah menjadi bagian dari hidupmu. Bukan semata-mata karena kekuasaan dan harta yang melimpah, namun karena memang sebagian hariku telah menjadi milikmu dan sebagian dari dirimu juga telah menyatu padaku. Aku benar2 majdi wanita yang sempurna.
Rahwana : ya, hal itu kau ungkap juga di depan public, biar masyarakat tahu. Aku tidak pernah memberikan intimidasi dengan kekuasaan untuk mendapatkanmu.
Shinta : ya, karena kau orang yang lebih beruntung disbanding dengan orang lain, maka orang lain iri melihatmu, mereka akan selalu menyudutkanmu, mencoreng nama baikmu, ini pelanggaran hukum. Mereka tidak tahu kalau juga kau yang mempuntai hukum itu. Aku juga tak habis pikir, selama ini kita tidak pernah membuat masalah dengan mereka, tapi kenapa begitu besar kebencian mereka terhadap kita. Kita tidak pernah lupa membagi-bagi untung, mereka pasti juga kebagian persen.
Rahwana : ya, aku hanya pingin mereka diam, tapi ya tetep ngoceh saja.
Musik
Dalang : pakdhe (pada wayang) ini masalah ketidak adilan, la mereka ndak terima kalo sampeyan nerima lebih gedhe, lawong nanti kalo di usut KPK atau di demo mereka yang kena kok, sampeyan tetep aman dan leha-leha, mereka hanya jadi topeng dan simbul para penjahat, sedangkan master of penjahatnya tetep aman, la ndak mungkin terjamah. Penguasa.
( rahwana ) jadi gini dek, aku sudah berusaha berbuat adil, bagi-bagi rejeki. Jadi kalo masih ada yang complain terhadap kebijakanku, yaw ajar, manusiawi. Manungsa kan memang serba selalu kurang.
Persoalannya adalah, apakah nantinya mereka dapat dari pembagian rejeki haram sampeyan karena menggundulu hutan, jual pulau, membangun mall2 tanpa prosedur, dll, apakah bisa berlangsung lama dan terus aman. Mereka gelisah kalau jadi sial, la sekarang banyak orang mengatas namakan anti kejahatan-kejahatan dengan berapresiasi je
( Rahwana ) Jangan takut, kita lihat berapa lama juga mereka menjadi orang yang jujur, dengan duit lama-lama juga mereka akan keri. Kalau masalah kejahatan, pimpinan juga bisa jadi korban penipuan main belakang bawahan.
Rahwana : woe, dalang edan, aku aku keberatan kalau kowe tempatkan aku sebagai penjahat di ceritamu, kok selalu rahwana, penguasa ditempatkan sebagai penjahat. Atas nama para penjahat aku protes, ini hanya keputusan sepihak, kalian harus juga punya mosi tidak bersalah dong. Aturan mainmu tidak lagi berlaku untukku !
Dalang : lo kamu menentang keinginan dalang?!
Rahwana : tidak diragukan lagi, aku abstain dari permainanmu, aku bisa main sendiri, didampingi istri mudaku tentu saja.
Shinta : jangan sok berkuasa sampeyan.
Dalang : kamu jangan ikut2an menentang ah. Aku ini sudah terlegitimasi memainkan wayang, scenario ada padaku.
Shinta : tidak lagi, ceritamu selalu tidak menguntungkan bagiku, selalu saja wanita berada pada ketidakberdayaan dan selalu kalah. Aku berhak mengatur nasidku sendiri.
Dalang : wela dalah, kampret, otak kalian wes rusak, tetap manut *saja. Oke, kita negosiasi, bagaimana kalau cerita sedikit dirubah? Tapi jangan sampai sinta kok berdampingan dengan rahwana, la usia kalian ini jauh berbeda je, dan rahwana bukan seorang syekh
Shinta : sampeyan sudah tidak berhak mengatur hidupku, ini sudah menjadi pilihan hidupku. Kok sampeyan yang repot.
Dalang : shinta, berani kamu bicara seperti itu dihadapanku. Disini aku tetap penguasa, tidak ada keraguan dalam setiap kebijakanku. Kamu ingin jadi penghianat.
Shinta : apabila menjadi penghianat akan mencetak jasa besar, akan aku lakukan.
Dalang : demi masa, tidak aku sangka, keangkuhan dan kerasnya hatimu telah melukai perasaanku. Aku pemilik cerita ini, aku yang mengatur alur sejarah, kalian telah melupakan aku.
Rahwana : sejarah bisa saja diputar balikkan, sesuai kebutuhan.
Dalang : ooooooo, begitu! Kamu memang telah menantangku, tidak jadi masalah kalau harus dua wayang yang memboikot.
Rahwana : tidak hanya dua tetapi puluhan, ratusan bahkan ribuan hahahahahahaaa
Musik, koreo
Unjuk kekuatan genk rahwana
Dalang : kurang ngajar kau pikir dengan keberingasan kalian aku akan mengalah begitu saja, jangan salahkan aku kalau aku akan bersikap kejam terhadap kalian.
Rahwana : hahahaha, orang akan menghibur diri dengan ancaman-ancaman kalau sedang kalut dan takut.
Dalang : kampret, sebagai dalang bersertifikat aku benar-benar tersinggung dengan kalian. Apakah karena kekeliruan system pendidikan tempo dulu sehingga menghasilkan warga Negara bejat seperti kalian. Seribu cerita ada di tangan dalang, maka bukan hal yang sulit apabila membuat kebebasan kalian tersebut menjadi tidak tenang begitu saja. Akan ada masa dimana penyesalan akan selalu datang terlambat. Kalian masih milik dalang.
Music, dalang memainkan gunungan, multi media. Dalang kemudian memainkan wayang laksmana.
Dalang : suatu hari bukankah kau telah menyusun mimpi dan lamunanmu laksmana? Seperti hanya rama kakandamu terhadap shinta sosok wanita yang begitu dihormati dan dijaga kehormatannya, bukankah engkau sering berandai-andai, dapatkan juga sosok wanita seperti shinta?. Maka kenapa tidak kau dapatkan saja shinta yang sesungguhnya.
(laksmana) kesetiaan begitu luhur bagiku, tidak akan ternodai oleh nafsu sesaat. Keinginan sebagai lelaki normal adalah wajar, ketika kecantikan dan keluhuran seorang wanita telah mengusikku, tetapi bukanlah shinta yang akan merusak keteguhan atas kesetiaanku.
Wela, bodo banget, jaman sudah berubah, kesetiaan sekarang begitu mahal harganya, kesetiaan dan pengorbanan ada kalo ada imbalan. La kok kamu masih bermelankolis dengan cerita lama. Lo, delok no, apa tidak kemecer liat perawakan yang demikian? Bodo kowe ……..
Laksmana : we, ho,o. setelah tak perhatikan dengan seksama la ternyata makin lama mbakyu shinta makin bahenol saja, wah tidak salah kalo jadi rebutan di pasar burung. Eh ….. rebutan yang punya burung.
Dalang : koyo kroto no, nah, apa komentarmu sekarang?
Laksmana : wah, tapi aku ragu mas, la nanti kalo gagal, ditolak, la harusnya dia bukan jodo ku je. La tahu sendiri, doi malah dengan si tua Bangka itu. La kalah tajir aku mas.
Dalang : tidak ada hal yang tidak mungkin bagi dalang, yakinlah, dekati, kurung hati, jiwa dan pikirannya dengan pesonamu.
Laksmana : la tapi ada sesuatu yang mengganjal je mas, tidak akan aku nodai kesetiaanku demi hanya untuk seorang wanita. Laut bisa saja berubah warna kuning, hijau atau biru, tapi kesetiaanku tidak akan berubah.
Dalang : wela bocah iki, kesetiaan pada siapa?
Laksmana : Ya pada …….. iya ya, pada siapa?
Dalang : cerita ini telah berubah, seperti halnya kondisi alam dan lingkungan yang sudah begitu berubah, rusak, serba panas, kering. Demikian juga cerita ini, bukan lagi rama shinta, namun rahwana dan sinta, tidak ada pertanggung jawaban moral ketika kamu harus merebut shinta, karena tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap penghormatanmu pada kakakmu rama. Rama tidak ambil bagian dalam hal ini. Maka dapatkan cintamu shinta.
Laksmana : lelaki sejati adalah lelaki yang bisa menaklukkan hati wanita dengan sempurna, aku sependapat dengan sampeyan mas dalang, maju, maju, maju …… ini hubungannya dengan hati. Maka akan aku perjuangkan cintaku. Mohon doa restu mas dalang. Aku akan kirim sms jika ada hal yang perlu kita komunikasikan.
Laksmana menuju kearah siluet shinta.
Dalang : cerita masih di tangan dalang. Manusia memang harus berimprofisasi dengan keadaan, jangan terjebak kondisi, apabila kondisi berubah harus juga bisa segera menyesuaikan, agar tidak menjadi pecundang. Cerita bisa saja bergeser, namun penciptaan dramatiknya harus sukses.
Laksmana dan sinta pada siluet.
Laksmana : laksmana namaku, pengagummu yang telah lama memendam cinta yang begitu berlebih, hingga luapan itu menggenai dalam setiap mimpi2ku. Adakah sedikit hatimu bisa kau sisakan untukku satukan nyawaku terhadapmu wahai penguasa hayalanku.
Shinta : shinta namaku, pemilik semua kemewahan dan keanggunan. Ceroboh sekali engkau lelaki, mendekatiku adalah sebuah kebodohan, Karena engkau akan mendapatkan masalah besar. Engkau telah memasuki daerah terlarang. Butuh keberanian khusus, bukan semata-mata kenekatan. Sebelum engkau menyesal, menjauhlah dari tempat ini.
Laksmana : apa yang salah? Ada dorongan yang besar sehingga memicu keberanianku ketempat ini. Dorongan muncul karna gravitasi keanggunanmu shinta.
Shinta : enyah dari hadapanku, kau sadar bicara dengan siapa? Keputusanmu gegabah
Laksmana : sudah begitu matang aku pertimbangkan keputusanku, sudah dengan analisis SWOT, segala dampaknya aku juga sudah paham, jangan ragukan aku sebagai decition maker yang handal.
Shinta, tidakkah kau lihat segala kekagumanku padamu?
Shinta : jangan kurang ajar ! (menampar, dipegang tamparan oleh leksmana)
Leksmana : bila kau mau boleh tampar aku sesukamu, tapi tidakkah kau merasa sayang dengan tangan lembutmu ini, aku yang tidak rela apabila sampai ada rasa sakit. Tamparlah sekarang wahai pemilik keanggunan
Koreo, romantic melankolis.
Shinta : aku tak bisa, kenapa tatapan begitu …….. hari yang berat, kenapa aku bertemu dengannya….. ada apa ini, dia telah merusak pikiranku. Dia menggganggu system kerja syarafku, apa memang pikiranku yang sedang kacau ……
Siapa yang menyuruhmu datang kemari?
Laksmana : sudah digariskan pada nasib, kita bertemu ditempat ini. Kau lihat rembulan, cahaya keperakanya memberikan banyak makna dimalam ini, tidakkah kau rasakan gairah mala mini, its so romantic, cahayanya akan masuk menemani mimpi-mimpi anak manusia, mengubah mimpi buruk menjadi mimpi penuh warna dan cinta. Ooooo, alangkah menawannya, pernahkah engkau berikir bisa study tour di atas bulan? Kita gelar tikar, makan bersama dan bermain layang-layang diatas bulan. Kita juga bisa buka usaha warung masakan padang disana. Lahan di bulan masih murah, bulum banyak polusi, tidak ada hutan disana jadi jangan takut ada kebakaran hutan. Kita juga bisa bikin partai baru dibulan, belum banyak partai disana, dan mungkin saja aku mencalonkan presiden, kau menjadi wakilnya….. eeee tidak, lebih menarik kalo kau pendamping presiden, jadi kau bisa mengembangkan PKK di sana.
Shinta : lelaki ini …….. kenapa aku begitu nyaman dengan setiap ucapannya…….
Laksmana : wahai dewi pemilik keanggunan, sungguh gemerlap hidup ini apa bila selalu ada engkau bersamamu, meskipun tanpa harta ang melimpah, asal cukup saja …..
Shinta : hentikan ….
Laksmana : setelah kita jelajahi rembulan, kita ekspedisi ke planet Pluto, mampir dulu ke yupiter dan mars, beli oleh-oleh di saturnus.
Shinta : hentikan ……
Laksmana : tidak akan kuhentikan kelimat pemujaanku, karena ketika ku lihat dirimu yang kulihat adalah peta antariksa dan masa depan kita.
Shinta : hentikan ( kepelukan laksmana) hentikan kataku, atau tidak sama sekali.
Laksmana : wahai dewi pemilik aroma nirwana ………….
Shinta : jangan kau hentikan pemujaanmu wahai pangeran pujaan, karena setiap katamu adalah pengganti gas Freon dari ac yang mnyejukan, mesin diesel tanpa polusi, mesin pabrik tanpa buruh, legeslatif tanpa partai, bantuan pendidikan tanpa pajak dan potongan 5%. Teruskan wahai pangeranku, aku begitu menjadi wanita sejati …..
Laksmana : demikian juga, aku menjadi pria tangguh pemberani dihadapanmu
Shinta : pangeranku, bawa aku lari jauh dari tempat ini, kita ke bulan, saturnus, neptunus, yupiter, Pluto.
Laksmana : kita urus paspor dulu.
Exit.
Dalang : cerita masih ditangan dalang, proses hidup memang seperti kuda pedati. Ketika ada di atas meka berbahagialah, gunakan posisi yang menguntungkan tersebut sebaik2nya, namun ketika dibawah, jagalah jangan sampai mbelet di lumpur atau telek. Perlawan tidak berarti dari oposisi tidak membuat penguasa kehilangan akal. Itu baru sebagian scenario, jangan heran, syah-syah saja fakta di putar balikkan, namun harus konsisten, agar muncil fakta yang baru lagi. Akan muncul cerita yang lebih dramatic lagi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
(mengelurkan wayang hanoman)
Mas kethek, apa kabar, lama tidak muncul ke peredaran, tak kira di berangus
(Hanoman) kabar buruk mas, area kekuasaan hanoman sudah makin mengkeret, banyak area hutan sudah terbakar, ekosistem sudah tidak seimbang, daging ketek sekarang malah menjadi salah satu icon objek wisata kuliner, otak dimakan mentah-mentah. Wedian ra? Masyarakat ketek sudah hampir punah, kebutuhan ekonomi yang tidak terbatas makin tidak dapat dipenuhi karena bahan pemenuh kebutuhan makin langka. Tragis.
Wah kok makin parah gitu, la memangnya apa penyebabnya?
Saya ndak mau asal nuduh ah mas, siapapun itu orangnya ndak begitu penting, masyarakat ketek sangat solider, toleransi dan pemaaf. Yang penting sekarang adalah bagaimana caranya mengupayakan mengembalikan lagi ekosistem dengan baik.
We, la ini, kaum susah tapi sok bijaksana. Sebelum melakukan hal yang lebih jauh lagi mbok ya di evaluasi apa penyebab dari persoalan itu, baru kemudian dibuat strategi penyelesaiannya.
Hanoman : ya kesalahan yang paling mendasar adalah karena kita ada pada posisi yang tidak menguntungkan saja mas, selalu menjadi objek penyalah gunaan kekuasaan, kami selalu dieksploitasi. Sudahlah mas, sampaian jangan memperkeruh suasana. Kami sudah sadar kok kodrat kami yang sebenarnya, strata sosial kami lebih rendah, jadi bagi yang memiliki strata sosial lebih rendah ndak usah muluk-muluk mikir bisa hidup yang mulyo, hidup layak saja sudah sulit. Paling banter kita ini paling jadi gelandangan, petani, buruh, atau yang paling mulia ya jadi GTT, upah dibawah UMR.
Dalang : itu namanya nyerah pada nasib. Sebagai kaum susah harus selalu optimis menghadapi hidup ……..
Terjadi keributan, siluet2 keramaian demonstran. Beberapa orang masuk.
Asisten : waduh, lapor bos, kondisi makin parah saja bos, gejolak masyarakat mulai tidak dapat di bendung lagi terjadi banyak persolan yang berkecamuk. Harus segera diselesaikan, karena bisa mengganggu stabilitas nasional.
Hanoman : ngomong yang jelas, coba di jelaskan pelaaaan-pelaaan, biar tidak mis komunikation.
Asisten : ya itu tadi bos, kondisi makin berkecamuk. Di Negara bagian selatan erosi hutan terjadi, sebagai dampak penebangan hutan liar besar-besaran, mata air jadi mampet, suplay air bersih dimasyarakat jadi tersendat, makanya air PDAM jadi pendistribusiannya dimasyarakat di gilir. Terjadi wabah penyakit kulit karena air yang tersupaly tidak layak di konsumsi, masyarakat kota protes, stress kalau hidup tanpa air PDAM, demikian juga masyarakat yang berdomisili di gunung, emosi karena merasa sumber daya alamnya di eksploitasi. Super rumit, pengrusakan asset Negara, pralon2 di gepuki, anarkis.
Hanoman : weleh, masalah lingkungan penyebabnya……………..
Asisten : masalah makin kompleks lagi ketika masyarakat yang mengadakan migrasi dari Negara bagian selatan ke Negara bagian utara, memunculkan permasalahan baru lagi. Kepadatan penduduk terjadi, tingkat pengangguran meningkat, kejahatanpun tambah parah, ditambah lagi dampak perekonomian global mengakibatkan terjadinya PHK. Demonstrasi dimana2, buruh ngamuk pengusaha tenger-tenger, kebijakan pemerintah jadi serba salah tingkah.
Hanoman : wah, kok makin multydimensi bin komplek. Hanoman stress, otakku ra nyandak….. aku lepaskan saja jabatanku sebagai supervisor ketek. Terserah siapa yang akan menggantikanku…….. mumet, mumet, mumet ……
Asisten : waduh, la kok jadi kenter ………
Dalang : kekuasaan berpotensi menimbulka keserajakahan, keserakahan akan mencar korban, korban2nya adalah strata sosial paling bawah. Bangkitlah, lari dari ketidakberdayaan itu ……
Hanoman : sory mas dalang, aku ndak sanggup menjalani tanggung jawab ini, desakan dari dalam dan luar menyebabkan aku harus segera lepaskan tanggung jawab ini, ra jadi hanoman yo ra pateken. Aku mau jadi ketek biasa saja, aku akan ajukan pension dini.
Dalang : we, ndak bisa begitu, la kamu itu sudah jadi pablik figure je, jadi panutan, digemateni oleh umat, kamu itu sudah jadi pemimpin umat yang ideal. Dalam kondisi yang semacam ini kalau kamu tinggalkan, maka bubar semua tatanan kenegaraan ketek.
Hanoman : saya tidak peduli mas dalang. Pokoknya saya mandeg, mandeg, mandeg!
Suasana nglangut.
Dalang : kasihan, hanoman yang selama ini menjadi panutan, disegani banyak pihak, sekarang malah nglemperek. Ketahuilah bahwa yang menyebabkan semua itu terjadi adalah dari ulah bejad ………..
Hanoman : ulah siapa?!
Dalang : pengen tahu benar sekarang ?
Hanoman : ulah bejat saiapa?!
Dalang : sudahlah ndak usah dibahas.
Hanoman : ulah bejat siapa?! Darah tinggiku kok tiba-tiba naik. Cepet katakana sebelum tensi makin tinggi.
Dalang : rahwana, penguasa ngalengka.
Hanoman : rahwana ? serius?
Dalang : serius
Hanoman : waduh kalo rahwana ya biarkan saja lah ……..
Dalang : lo kok bisa begitu?
Hanoman : la terlalu sangar, la jadi penyakit kalo nglawan dia.
Dalang : waduh, payah. Kamu itu punya banyak pasukan, memang badan dia lebih besar, tapi akal dan nyalinya cemen. Sudahlah yakin pada dalang, dalang juga tidak akan tinggal diam. Pasti membantu. Yakinlah.
Hanoman : hmmmmm….
Dalang : tunggu apa lagi? Segera laksanakan ……. Keselamatan Negara ada pada kebijakanmu.
Hanoman : baiklah, demi masyarakat, bangsa dan Negara, aku nyatakan berperang dengan rahwana!
Terjadi gelombang demonstran, keributan, kekacauan.
Di ngalengka, rahwana menerima surat dari shinta.
Rahwana : diam, jangan ada yang berisik. Dari shinta ???? aneh …..
Back sound shinta :
My sweet memory, pasti engkau terkejut ketika kau terima surat ini. Memang aku sengaja akan memberi kejutan padamu. Suamiku, maafkan aku, aku telah mengambil keputusan yang aku nilai adalah benar. Selama ini ternyata jalan hidup yang kupilih untuk mendampingimu adalah sebuah kekhilafan. Aku begitu terlena dengan kegagahanmu, performentmu, tanpa terlebih dulu mempertimbangkan tampang dan usiamu. Terima kasih selama ini engkau telah memberikanku banyak hal. Namun maafkan aku, nampaknya tidak dapat kalau kita terus bersama.
Rahwana : shinta, apa maksud semua ini? Teganya …..
Back sound shinta :
Aku paham, engkau pasti begitu kecewa, bahkan akan sangat murka. Tapi aku telah menemukan referensi lelaki yang lebih baik darimu. Yang lebih membuat hatiku tentram, yang dapat memberikanku suplay energy hidup. Barang kali aku terlalu materialistis selama ini, sehingga jiwa keperempuananku telah tertutup. Jangan kwatir aku akan bahagia, jaga dirimu. Jangan lupa obat gantengnya selalu rutin diminum. Peluk dan cium jauh. Yang pernah mencintaimu, shinta ………
Rahwana : shinta !!!!!!!. teganya ……… semua telah aku berikan. Bukankah aku telah berjanji bahwa engkau akan menjadi istri terakhirku, dan semua warisanku kelak akan menjadi milikmu. Aku telah berikan banyak hal padamu, engkau adalah nyawaku, tambatan hatiku, sumber hidupku …… oh ….. shinta ……..
Dalang : hahahaha …….. rahwana kok cengeng, melankolis, ra mutu. Mbok ya kelingan pas kementos, hahahaha ………..
Rahwana : seng nangis ya mripatku-mripatku dewe, ra usah ngurus. Meneng! Emplok sisan ……
Dalang : hahahaha …… dengan cinta orang menjadi lemah, oleh wanita laki-laki menjadi terpedaya.
Keributan kembali. Masuk prajurit
Prajurit : mohon maaf tuan, ketiwasan, terjadi kekacauan dimana-mana, suasana makin tidak karuan, demonstrasi makin mengarah ke anarkis, harus segera …….
Rahwana : keluar! Aku lagi tidak ingin di ganggu.
Prajurit : tapi tuan ……..
Rahwana : keluar kataku!
Prajurit keluar
Rahwana : shinta, kembali cah ayu, aku tidak berdaya tanpa ada engkau di sini.
Prajurit : makin gawat tuan, ini saatnya sebagai pemimpin dapata memberikan kebijakan dan keputusan yang tepat. Kalau dibiarkan begitu saja maka dampaknya akan semakin parah. Seluruh pasukan menunggu perintah dari tuan.
Rahwana : Kumbakarna !
Kumbakarna masuk
Kumbakarna : ada apa kakanda memanggilku.
Rahwana : dari mana saja kau?
Kumbakarna : sedang sibuk memantau perdagangan modal, saham dan valas. Makin fluktuatif, berbahaya bagi jalannya perdagangan.
Rahwana : tidak tahukah kamu tentang kondisi masyarakat dan stabilitas keamanan Negara.
Kumbakarna : karena sebab itukah pasar modal menjadi fluktuatif?
Rahwana : kumbakarna, tugasmu itu adalah menjaga atabilitas keamanan Negara, focus disitu saja, jangan memikirkan yang lain2. Apalagi masalah ekonomi, politik, jangan- jangan kau juga kepengen nyalon presiden?
Kumbakarna : tidak sampai segitu mas. La wong bagiku melakukan pengabdian dan tanggung jawab terhadap Negara tidak harus jadi presiden. Aku tidak ingin terlalu banyak membohongi public. Hidupku bisa sial kalo masyarakat menyumpahi jelek terus ketika aku berkuasa.
Rahwana : sudah tidak usah kamu lanjutkan orasimu. Segera selesaikan yang mengganggu stabilitas keamanan ……
Kumbakarna : sebenarnya aku sudah bosen dengan tanggung jawab yang itu-itu saja. Bagaimana kalau …….
Rahwana : waktumu tidak banyak. Cepat!
Kumbakarna exit.
Dalang menghentikan pertikaian. Memanggil Kumbakarna, Nampak terjadi negosiasi dalang dan indrajit.
Masuk rama
Rama : shinta …….. aku telah masuki semak belukar, loncati batuan wadas, seberangi benua antartika, menjadi tukang sensus penduduk. Namun juga tak kudapatkan engkau kekasihku. Maafkan aku, cepatlah pulang, kembali padaku. Jaman ini begitu tak bersahabat dengan kita. Kita benahi lagi manajemen rumah tangga yang solit. Aku paham benar sekarang betapa berharganya engkau. Memang kalau orang sudah berpisah baru merasakan betapa berartinya pasangannya.
Pertikaian terjadi kembali. Kumbakarna kembali ke alengka.
Rahwana : kenapa kamu kembali sebelum tugas terselesaikan?!
Kumbakarna : aku sedang tidak mod bertempur, otot-ototku sedang malas.
Rahwana : indrajit. Kau sudah tidak mengindahkan lagi perintah dariku. Kamu mau memboikot?
Kumbakarna : jangan selalu memerintahku! Aku bosan dengan tugas dan tanggung jawab yang hanya itu-itu saja. Satu hal lagi, aku sudah muak dengan tingkahmu.
Rahwana : apa? Kamu menentangku? Kamu mau berhianat? Beraninya.
Kumbakarna : apa yang ditakutkan, kesetiaan Kumbakarna hanya pada bangsa dan Negara, bukan pada penguasa. Kebijakan dari penguasa yang menyimpang maka sama saja juga menantang indrajit. Pasti aku juga lawan.
Rahwana : kamu punya keberanian melawan?
Kumbakarna : tidak diragukan lagi! Aku memberontak!
Terjadi pertempuran antara rahwana dan Kumbakarna.
Masuk berlarian shinta dan laksmana
Shinta : siapa dia mas?
Laksmana : aku juga tidak tahu, mungkin penjahat atau memang sengaja mencari masalah dengan kita.
Masuk rama
Rama : shinta, laksamana, kenapa kalian lari melihatku.
Laksamana : kenapa juga kamu lari mengejar kami?
Rama : ya karena kalian lari
Laksamana : karena kamu kejar kami jadi kami lari.
Shinta : Ho`o …..
Rama : ternyata engkau selama ini dengan laksmana wahai kekasihku, jadi tak perlu aku kwatir lagi. Terimakasih engkau telah menjaganya laksmana, seperti telah di takdirkan, engkau menjadi penjaga bagi cinta kami.
Laksamana : wong edan anyaran…… orang aneh, siapa kamu. Kamu ditinggal minggat istrimu sehingga pikiranmu terbalik?
Rama : apa maksudmu. Dia istriku
Laksmana : dia kekasihku
Rama : apa? Atas dasar apa engkau bicara seperti itu. Jangan bercanda
Leksmana : kami tak pernah bercanda, siapa engkau berani bicara seperti itu?
Rama : aku rama ……..
Lekasmana : tidak ada sangkut pautnya cerita ini dengan rama
Rama : rama selalu ada ketika ada shinta
Laksamana : shinta milik leksamana sekarang.
Rama : leksmana, beraninya engkau menentang kodrat?
Shinta : kamu bicara apa? Jangan sembarangan. Jangan bicara kodrat. Hanya orang yang kalah yang selalu mengatasnamakan kodrat dalam menghadapi hidup.
Rama : kau juga telah berani bicara dengan nada tinggi terhadapku?
Leksmana : jangan menunjuk pada kekasihku.
Rama : kau mau selesaikan ini secara jantan. Aku layani.
Pertempuran rama dan laksmana.
Disisi lain pertempuran Kumbakarna dan rahwana
Dalang : cinta, kekuasaan akan menjadi sumber bencana kalau tidak di kelola dengan baik. Manusia akan terjebak pada gempita angan-angan yang mewah, maka laku manusia jadi gelap. Tidak lagi memandang norma, susila, etika dan persaudaraan. Nafsu yang bicara.
Rama, shinta dan leksmana masuk ke dimensi waktu wayang kembali.
Rahwana terkena pusaka Kumbakarna.
Kumbakarna : hahahaha …… menyerahlah, kau sudah terlalu tua untuk kekuasaan ini, bijaksanalah untuk menyerahkan kepada yang lebih muda dan lebih mampu, kenapa harus menunggu ending yang tidak sempurna.
Rahwana : akh ………… seharusnya endingnya tidak begini. Kenapa dalang selalu menang, dalang, ini ulahmu bukan. Siapa sebenarnya sekarang yang penjahat, rahwana atau dalang?
Dalang : belum bisa dijelaskan dengan rumus pitagoras siapa yang salah, karena dalang akan selalu berada diposisi yang benar.
Rahwana : shinta, cinta telah membuatku lemah, karena wanita juga aku telah melakukan kebijakan-kebijakan yang tidak masuk akal. Itu semua bukan semata-mata salahku. Shinta jugalah yang juga berhak menerima dosa ini, jangan selalu rahwana yang bersalah.
Kumbakarna : segera keluarkan dekrit untuk pemindahan kekuasaan!
Dalang : evoria….. evoria ………… kebebasan ……. Kebebasan ………..
Disisi lain, rama shinta dan leksmana.
Rama menarik shinta dari bara tungku, lalu memeluknya.
Rama : kekasihku, jangan pernah kau berfikir untuk meninggalkanku, aku begitu takut kehilanganmu. Aku percaya dengan kesetiaan dan pengorbananmu, tidak lagi aku sangkal. Hatiku telah tertutup oleh emosi dan api cemburu. Aku yakin dengan kesucianmu sayang.
Shinta : aku tak bisa hidup tanpamu sayang, nafasku tersendat dengan segala kemarahanmu. Jangan pernah buat lagi dewimu ini menyerah dalam cinta kangmas.
===end===